Rabu, 24 Desember 2008

Incinerator Keluarga

PADA awal tahun 2006 ini, Kota Pontianak mengoperasikan incinerator (pembakar sampah) yang dibeli dengan harga sekitar Rp. 800 juta. Disebutkan bahwa alat ini mampu mengolah 10% sampah yang ada di Kota Pontianak. Dengan demikian, keberadaan alat ini belum menuntaskan masalah sampah di Kota Pontianak.

Karena itu, ada baiknya setiap keluarga atau beberapa keluarga yang berdekatan memiliki satu incinerator sendiri. Incinerator yang diusulkan ini bukan barang baru, kecuali namanya. Dulu kita sebut 'drum pembakar sampah'. Pada tahun 1970-an, banyak keluarga, terutama yang tinggal di pasar Seroja dan sekitarnya memiliki drum ini yang diletakkan di depan rumah di pinggir jalan. Tiap sore, para keluarga itu membakar sampah di dalam drum ini.



Bagaimana bentuknya?



Lihat pada Gambar.

Drum bekas dibuka tutupnya. Bekas tutup ini dilubangi, kemudian ditempakan di dalam drum kira-kira sepertiga tingginya dari dasar drum. Di bawah tutu ini, dinding drum dibuat lobang berbentuk persegi panjang, untuk membuang abu dan memasukan kayu bakar. Limbah yang dibakar diletakkan di atas tutup yang berlobang itu. Pada umumnya, yang dibakar adalah limbah organic (daun-daunan dsb). Saat itu, plastic belum banyak dipergunakan.





Bila setiap satu atau dua keluarga memiliki drum pembekar sampah semacam ini, tentu sampah rumah tangga tidak lagi menjadi masalah yang serius. Abunya dapat digunakan sebagai pupuk. Semoga.



Leo Sutrisno,

Pontianak

0 komentar: